Sabtu, 29 Desember 2012

Pariwisata senjata ampuh tumpas KEMISKINAN


Pariwisata Dalam Pengurangan  Kemiskinan
Konsep Pro-Poor Tourism  pada hakekatnya adalah  keberpihakan  secara sadar dan sungguh-sungguh pada rakyat kecil  dalam pengembangan suatu objek wisata.  Penetapan sasaran & tujuan kesejahteraan masyarakat bukan hanya sekadar kata-kata manis, tapi benar-benar dijabarkan dalam suatu program  yang disiapkan secara terencana baik,  dengan fase implementasi yang dilengkapi dengan langkah monitoring dan pengawasan yang memadai, serta  pengamatan dan evaluasi yang seksama pada masa pasca  implementasi.
Dalam hal ini Pro-Poor Tourism secara prinsip berupaya  mengarahkan agar sebagian keuntungan aktivitas wisata akan mengalir secara langsung ke masyarakat setempat  melalui antara lain pengutamaan pemberian lapangan pekerjaan bagi mereka, penyewaan tanah mereka, membeli makanan yang mereka buat, dan menggunakan jasa-jasa yang mampu mereka adakan.
Yang diperlukan adalah adanya kesadaran  dan kepedulian  agar sebanyak mungkin  profit dari bisnis ini  tinggal di lokasi wisata dan manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat setempat.
Upaya pemberian manfaat pada rakyat miskin atau upaya pengurangan kemiskinan ini antara lain bisa dilakukan dengan cara :
1.          Kesempatan pelatihan  yang diadakan oleh hotel untuk penduduk setempat
2.          Penjualan cendera mata buatan masyarakat setempat
3.          Sistim pengupahan dan jaminan kesehatan yang memadai bagi pekerja setempat
4.         Menghormati adat dan aturan setempat, antara lain juga menyangkut kepemilikan tanah
5.         Konsultasi dengan kelompok masyarakat sebelum dan selama pengembangan kawasan wisata yang bersangkutan
6.         Pemberian kesempatan untuk tumbuhnya jasa pelayanan yang dikelola oleh masyarakat setempat
Disinilah diperlukan pengertian, pemahaman, keikhlasan, kerjasama dan bantuan dari pihak pengusaha perhotelan, transportasi, tour operator, pengusaha souvenir, dan lain-lain untuk sejauh mungkin melibatkan masyarakat setempat ini dalam pengelolaan sesuatu objek wisata secara terkoordinasi dan terintegrasi. Kelompok masyarakat yang dilibatkan secara aktif ini dengan demikian benar-benar merupakan sub-sistim atau bagian yang integral dari sistim pariwisata secara menyeluruh
Pro-Poor Tourism  sejalan dengan  sustainable tourism,  ataupun konsep-konsep lpengembangan pariwisata lainnya seperti community-based, eco tourism, natural-based tourism, responsible tourism, dan lain-lain yang sudah sangat sering dibahas oleh para pakar  sejak puluhan tahun yang lalu. Dengan kata lain, apapun dari konsep itu yang dipilih untuk dikembangkan, dia dapat dikombinasikan dengan Pro-Poor Tourism sebagai jaminan komitment  keberpihakan pada  rakyat kecil  setempat.


CROTUTION"2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar