Pariwisata
Dalam Pengurangan Kemiskinan
Konsep Pro-Poor Tourism pada
hakekatnya adalah keberpihakan secara sadar dan sungguh-sungguh
pada rakyat kecil dalam pengembangan suatu objek wisata. Penetapan
sasaran & tujuan kesejahteraan masyarakat bukan hanya sekadar kata-kata
manis, tapi benar-benar dijabarkan dalam suatu program yang disiapkan
secara terencana baik, dengan fase implementasi yang dilengkapi dengan
langkah monitoring dan pengawasan yang memadai, serta pengamatan dan
evaluasi yang seksama pada masa pasca implementasi.
Dalam hal ini Pro-Poor Tourism secara
prinsip berupaya mengarahkan agar sebagian keuntungan aktivitas wisata
akan mengalir secara langsung ke masyarakat setempat melalui antara lain
pengutamaan pemberian lapangan pekerjaan bagi mereka, penyewaan tanah mereka,
membeli makanan yang mereka buat, dan menggunakan jasa-jasa yang mampu mereka
adakan.
Yang
diperlukan adalah adanya kesadaran dan kepedulian agar sebanyak
mungkin profit dari bisnis ini tinggal di lokasi wisata dan
manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat setempat.
Upaya
pemberian manfaat pada rakyat miskin atau upaya pengurangan kemiskinan ini
antara lain bisa dilakukan dengan cara :
1. Kesempatan pelatihan yang diadakan oleh hotel untuk
penduduk setempat
2. Penjualan cendera mata buatan masyarakat setempat
3. Sistim pengupahan dan jaminan kesehatan yang memadai bagi
pekerja setempat
4.
Menghormati adat dan aturan setempat, antara lain juga
menyangkut kepemilikan tanah
5.
Konsultasi dengan kelompok masyarakat sebelum dan selama
pengembangan kawasan wisata yang bersangkutan
6.
Pemberian kesempatan untuk tumbuhnya jasa pelayanan yang
dikelola oleh masyarakat setempat
Disinilah
diperlukan pengertian, pemahaman, keikhlasan, kerjasama dan bantuan dari pihak
pengusaha perhotelan, transportasi, tour operator, pengusaha souvenir, dan
lain-lain untuk sejauh mungkin melibatkan masyarakat setempat ini dalam
pengelolaan sesuatu objek wisata secara terkoordinasi dan terintegrasi.
Kelompok masyarakat yang dilibatkan secara aktif ini dengan demikian
benar-benar merupakan sub-sistim atau bagian yang integral dari sistim
pariwisata secara menyeluruh
Pro-Poor Tourism sejalan
dengan sustainable tourism, ataupun konsep-konsep lpengembangan
pariwisata lainnya seperti community-based,
eco tourism, natural-based tourism,
responsible tourism, dan lain-lain yang sudah sangat sering dibahas oleh
para pakar sejak puluhan tahun yang lalu. Dengan kata lain, apapun dari
konsep itu yang dipilih untuk dikembangkan, dia dapat dikombinasikan dengan Pro-Poor
Tourism sebagai jaminan komitment keberpihakan pada rakyat kecil
setempat.
CROTUTION"2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar